Kemenko Marves Gelar Road to 10th World Water Forum di kawasan Citarum, Jawa Barat
Bandung, 30 April 2024. Seperti diberitakan di berbagai media massa bahwa Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan besar berskala internasional yang bertajuk World Water Forum (WWF) Ke-10. Acara berskala internasional itu akan digelar di Bali pada 18-25 Mei mendatang.
Menjelang perhelatan internasional itulah, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bekerjasama dengan Prakarsa Infrastruktur Hijau (Green Infrastructure Initiative/GII) dan Satgas Citarum menggelar Road to 10th World Water Forum (WWF). Kegiatan itu di gelar di Kawasan Citarum, Jawa Barat pada 30 April 2024. Kegiatan itu juga menjadi bagian dari pipeline GII di bidang pengelolaan air dan air limbah.
Acara yang bertajuk, ‘Road to 10th World Water Forum’, itu bertujuan untuk mendukung acara WWF ke-10. Acara ini juga bertujuan untuk menjadi ajang diskusi bagi berbagai pemangku kepentingan, sehingga hasil diskusinya dapat disampaikan pada kegiatan WWF ke-10 di Bali. Road to 10th World Water Forum juga akan mengupas secara rinci capaian Satuan Tugas DAS (Daerah Aliran Sungai) Citarum Harum tahun 2018-2024 dan keberlanjutannya kedepan. Acara ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan di tingkat nasional, provinsi, dan lokal, termasuk di dalamnya para komunitas masyarakat, media, akademisi, dan Lembaga non pemerintah. Selain itu, dihadiri juga oleh perwakilan dari Mitra Pembangunan di Indonesia
Kemenko Marves menyadari bahwa Pemangku kepentingan dalam pengelolaan DAS Citarum tidak hanya melibatkan pemerintah, namun juga kelompok masyarakat yang merasakan dampak pencemaran sungai dan juga hasil pengelolaan limbah sungai yang memadai. Terkait dengan itulah penyelenggaraan Road to 10th World Water Forum (WWF) menjadi salah satu apresiasi pemerintah terhadap berbagai upaya komunitas “akar rumput” di masyarakat dalam pengelolaan limbah domestik dan sampah untuk menangani pencemaran sungai.
Upaya yang dilakukan oleh komunitas akar rumput itu perlu diapresiasi karena bukan hanya telah berdampak pada perbaikan lingkungan hidup namun juga bernilai ekonomi. Kegiatan yang dilakukan masyarakat akar rumput itu misalnya, pemilahan sampah, pengomposan, hingga daur ulang sampah menjadi produk yang bernilai ekonomi, serta WASH (Perubahan perilaku melalui dukungan terhadap pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) di sekitaran DAS Citarum.
Acara Road to 10th World Water Forum (WWF) yang digelar di Sektor 6 – Oxbow DAS Citarum, Kolam Retensi, Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat ini dibuka oleh M. Saleh Nugrahadi S.Si., M.Si., Ph.d, Asisten Deputi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Beliau memberikan informasi pengantar terkait perhelatan World Water Forum (WWF).
Sambutan selanjutnya diberikan oleh Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Ervan Maksum, S.T., M.Sc., yang memfokuskan pada pentingnya Kebijakan Air Minum dan Sanitasi dalam Menyongsong Indonesia Emas.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, Dikky Achmad Sidiq ST, MT, juga memberikan sambutan dalam acara ini, mewakili Pejabat Gubernur Jawa Barat. Beliau memberikan pengantar tentang Keberlanjutan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum.
Tak ketinggalan pula Bapak Oliver Hoppe, Konselor Kedutaan Besar Jerman untuk Republik Indonesia yang juga memberikan kata sambutan tentang “Kerjasama Pembangunan Indonesia dan Jerman – Prakarsa Infrastruktur Hijau / Green Infrastructure Initiative (GII): Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik di Citarum (Bojongsoang dan Cimahi).
Setelah berbagai sambutan, acara dilanjutkan dengan berbagai talkshow. Acara rangkaian talkshow dibuka oleh Tanozisochi Lase, M.Sc, Direktur Sanitasi – Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR. Berbagai rangkaian talkshow yang digelar antara lain, Tantangan dan Peluang Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi di Jawa Barat, dengan menghadirkan narasumber Dr. Indra Maha, S.T., M.T. – Kepala DISPERKIM, Provinsi Jawa Barat. Talk show tentang Praktik Baik: Suara untuk Aksi Perubahan Iklim berkeadilan di bidang Sanitasi dari Yayasan SPEAK Indonesia/ Jejaring AMPL dan Praktik Baik: Citarum Repair – Citarum River Plastic Recovery, dari Yayasan Greeneration Indonesia.
Selain itu juga ada talkshow terkait Penerapan Sanitasi Berkelanjutan melalui Peningkatan Kesadaran Lingkungan di Masyarakat (dalam Kerangka Living Labs Indonesia) yang menghadirkan narasumber Prof. Dr. Ir. Dwina Roosmini, M.S – Guru Besar Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) – Institut Teknologi Bandung. Dilanjutkan diskusi tentang Rencana Strategis Keberlanjutan Satuan Tugas Citarum Harum yang menghadirkan narasumber Kolonel Inf. Yanto Kusno Hendarto, S.H – Komandan Sektor 6 Citarum Harum. Kagiatan talkshow ini kemudian dilengkapi dengan diskusi panel yang dimoderasi oleh Pimpinan Redaksi Pikiran Rakyat Hazmirullah.
Diskusi panel kemudian ditutup oleh Dr. Ir. Nani Hendiarti, M.Sc., Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, yang menekankan pentingnya kesadaran lingkungan di masyarakat dan sinergi/kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat pencapaian target dan mempertahankan keberlanjutannya, dalam rangka mendukung praktik baik.
Deputi Nani juga menekankan peran para anak muda melalui partisipasi aktif dalam youth forum untuk memberikan solusi yang inovatif dalam permasalahan air. “Praktek baik Citarum Harum ini akan dibawa ke perhelatan WWF ke 10. Selain itu, perlu didukung pendanaan. Mekanisme blended finance manjadi salah satu solusi pendanaan untuk isu pencemaran air,” pungkas Deputi Nani.
Dalam waktu yang bersamaan juga digelar kegiatan panggung edukasi, yang diisi dengan Edukasi WASH (STBM) oleh SPEAK Indonesia/ Jejaring AMPL. Edukasi Pengelolaan Sampah Padat – Maggot oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat. Edukasi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Domestik dan maggot oleh PT. Eggco Logic Indonesia & Bening Saguling. Edukasi Pengelolaan Sampah di sekitar DAS Citarum oleh Fei Febri, SH, CEO Bank Sampah Bersinar. Edukasi Pengelolaan Sampah plastik di Sungai (Citarum Repair) oleh Yayasan Greenaration Indonesia. Edukasi Sanitasi oleh Yayasan Plan International Indonesia. Tak ketinggalan pula, di acara itu ditampilkan penayangan video storytelling oleh GIZ. Acara juga dimeriahkan oleh Pertunjukan Angklung dan berbagai Permainan Edukasi.